Laki-laki dan perempuan adalah ciptaan Allah yang setara, namun unik. Secara kodrati, keduanya berbeda ciri khas, bahkan perannya pun berbeda.
Selain sikap dan
karakter, yang perlu kita pahami pula adalah jati diri kita sebagai laki-laki
dan perempuan, yang mempunyai kodrat fisik dan kecenderungan-kecenderungan
perasaan dan pemikiran yang berbeda. Di mana perbedaan yang terjadi bukan untuk
dipertentangkan, melainkan untuk saling melengkapi dan disyukuri sebagai
karunia yang luar biasa dari Allah.
1. Ciri Khas
Laki-laki dan Perempuan
Kita diciptakan Allah
dalam dua kodrat yang berbeda, sebagai seorang laki-laki dan perempuan. Dua
kodrat ini mempunyai perbedaan satu sama lain. Perbedaan kodrat ini yang
terkadang membawa pertentangan, tetapi juga merupakan keajaiban yang luar
biasa. Dalam kisah penciptaan betapa indahnya Allah menciptakan kita semua,
laki-laki maupun perempuan. Kita adalah pribadi yang telah diciptakan Allah
dengan baik adanya untuk saling mengisi dunia ini. (Kej 1:26-31).
Perbedaan-perbedaan yang ada tentunya didasari oleh apa yang kodrati, yaitu
perbedaan fisik yang memang sudah tergariskan sejak lahir secara genetic. Kita
menyadari, bahwa perbedaan laki-laki dan perempuan secara kodrati mempunyai
kekhasan yang tidak terbantahkan. Perbedaan itu jelan merupakan perbedaan
secara biologis yang dipengaruhi oleh hormone dominan yang berbeda, pada
rambut, mata, pipi, mulut, leher, dada, pinggul, dan betis. Yang menunjukkan
halus pada perempuan dan kekar pada laki-laki, dan perbedaan yang menjadikan
sungguh berbeda laki-laki sungguh laki-laki dan perempuan sungguh perempuan
adalah organ kelamin. Dan secara khusus perbedaan biologis antara laki-laki dan
perempuan dapat dipelajari dalam pelajaran biologi.
Perbedaan
fisik-biologis inilah yang menjadi penanda yang khas, antara laki-laki dan
perempuan. Tentu perbedaan fisik juga sering kali membawa perbedaan psikologis
atau sikap dan perasaan dalam bertindak. Sehingga perbedaan laku-laki dan perempuan
bukan sekedar perbedaan jasmaniah saja tetapi juga menyangkut hal-hal kejiwaan.
Kita dapat melihat perbedaan laki-laki dan perempuan berkaitan dengan cara
berfikir, cara merasa, cara bertindak, serta cara memandang hidup dan
kehidupan. Tentu pada beberapa hal merupakan kecenderungan yang sering kali
tidak dapat menjadi sebuah ketetapan yang pasti dan akurat, hal ini hanya
merupakan gejala umum.
Topik |
Laki-laki |
Perempuan |
Cara Berfikir |
Lebih teoritis dan
abstrak, lebih “dari luar”, lebih obyektif dan lebih berkepala dingin. Artinya dapat
mengambil jarak dgn obyek pikirannya. Oleh sebab itu laki-laki tidak mudah
terharu dan tidak cepat terpengaruh. Lebih berfikir
hal-hal yang global dan berjangkauan jauh kedepan Cenderung berfikir
masa depan dan global. Laki-laki suka perfikir tttng cita-cita masa depan dan
kariernya u/ dapat berkembang demi kesejahteraan keluarga. Cenderung berfikir
untuk dirinya sendiri, berfikir kedalam, lebih bersifat egosentris. |
Lebih intuitif dan
konkret, lebih “dari dalam” lebih diperngaruhi oleh unsur-unsur subyektif. Artinya ada
kecenderungan menghubungkan kejadian demi kejadian dengan dirinya
sendiri. Ia sulit mengambil jarak dengan obyek pikirannya, mudah
tersentuh dan seolah-olah terlibat di dalamnya. Lebih berfikir hal-hal
kecil dan bersifat rutin sehari-hari. Cenderung
berorientasi pada masa kini dan saat ini. Semua kebutuhan hidup sehari-hari. Cenderung berfikir
keluar dari dirinya sendiri, memperhatikan orang lain. Memikirkan orang
tuanya, adiknya dll. |
Cara Merasa |
Perasaan laki-laki
cenderung tekendali, lebih mudah mengendalikn perasaan, karena daya fikir
yang lebih obyektif. Tetapi mudah emosi atau marah, walau cepat tenang
kembali, mudah jatuh cinta pada pandangan pertama, tetapi juga mudah
melupakannya, mudah berjanji tapi mudah juga melupakannya, oleh karena itu
laki-laki lebih mudah mengungkapkan perasaannya. |
Perasaan perempuan
lebih mudah bergetar, mudah menjalar dari satu soal ke soal yang lain. Ia
dapat melupakan inti persoalan dan tenggelam dalam detail perasaan
keterharuan yang berlarut-larut. Perempuan mudah tersentuh atau terbuka
hatinya, maka ia tidak mudah melupakan. |
Cara memahami
rangsangan seksual |
Lebih mudah
terangsang pada hal-hal lahirian, yang dapat dilihat secara fisik, Rangsangan sesksual
laki-laki bersifat lebih cepat dan tiba-tiba, tetapi juga cepat hilang. Rangsangan laki-laki
lebih khusus cenderung pada organ seksual |
Lebih mudah
terangsang pada hal-hal yang bersifat perasaan. Pada segi batianiah. Rangsangan seksual
pada perempuan akan bangkit separa perlahan, tetapi juga hilang secara
perlahan. Rangsangan perempuan
hamper terdapat pada seluruh anggota tubuhnya. |
Cara Berfikir dan
bertindak |
Tindakan laki-laki
biasanya lebih bersifat aktif dan agresif. |
Tindakan perempuan
bisasanya lebih bersifat aktif tapi adaptif. Perempuan lebih menerima dan
memelihara. |
2. Peranan
Laki-laki dan Perempuan dalam Kodratnya.
Kondrat yang berbeda,
kecenderungan rasa perasaan dan cara bertindak yang berbeda, membuka perbedaan
pula dalam beberapa peranan. Peranan inilah yang pada akhirnya membawa kepada
tugas-tugas pokok yang dikembangkan antara laki-laki dan perempuan. Namun tugas
pokok ini sering membuat terjadinya perbedaan status antara laki-laki dan
perempuan yang kadang tidak adil. Kita perlu menyadari bersama, diera tumbuhnya
kesadaran emansipasi perempuan, ada hal tertentu atas perasaan atau tugas pokok
antara laki-laki dan perempuan yang berbeda, tetapi jangan dilihat sebagai
sesuatu yang tidak bisa dilakukan bersama.
Kita secara umum dapat
melihat peranan dan tugas pokok apa yang sering membedakan antara laki-laki dan
perempian dalam kehidupan ini. Peranan dan tugas pokok muncul karena perbedaan
jasmani yang secara kodrati ada, bagian tubuh, termasuk struktur dan fungsi
organ serta kekayaan psikologisnya. Namun perbedaan ini bukan merintangi kita
untuk saling menguasai satu dengan yang lain. Yang biasanya membedakan
laki-laki dan perempuan secara psikologis adalah
Laki-laki |
Perempuan |
Melindungi dan
Menyejahterakan Dengan kekokohan
tubuhnya dan keperkasaan jiwanya, laki-laki dituntut untuk melindungi,
termasuk melindungi kaum perempuan. Kekuaran dan keperkasaannya bukan untuk
merusak, tetapi untuk melindungi dan menyejahterakan. Menjadi “Ayah” yang
memberi benih kehidupan Setiap laki-laki
disiapkan untuk mejadi seorang ayah. Sebagai ayah, ia member benih kehidupan.
Ia “menciptakan” keturunan. Ia laksana langit dan air hujan yang jatuh kebumi
menumbuhkan berbagai jenis kehidupan. Menjadi Kekasih dan
Partner. Secara biologis dan
psikologis, manusia diciptakan untuk saling melengkapi. Laki-laki diciptakan
untuk menjadi teman, partner dan kekasih bagi perempuan. Hal ini sudah
menjadi tuntutan kodrat. Maka setiap laki-laki harus dapat menjadi partner
dan kekasih bagi perempuan, menjadi seorang suami yang baik bagi istrinya dan
menjadi ayah yang baik bagi anak-anaknya. |
Menciptakan keindahan
dan keharmonisan Dengan sosok tubuhnya
yang indah dan halus, jiwa teduh dan damai, kehadiran perempuan harus dapat
memberikan sentuhan indah, harmonis, tenang, dan damai. Kehalusan dan
kelembutan perilaku, dan tutur kata yang baik dapat menjadikan suasana
keluarga damai, indah dan tenang, sehingga orang merasa betah untuk tinggal
dirumah. Menerima, Mengandung,
Melahirkan, dan Memelihara Seluruh bagian tubuh
dan struktur organ kelamin seorang perempuan, diciptakan untuk menerima,
mengandung, melahirkan dan memelihara. Ia menerima benih yang diberikan oleh
laki-laki, mengandung, menyuburkan dan melahirkan manusia baru. Memeliharanya
dengan tekun, teliti sabar dan penuh rasa bangga. Mengasihi tanpa
Pamrih. Cinta seorang
laki-laki sering ada pamrihnya, tetapi cinta seorang perempuan/istri, ibu
sering tanpa pamrih. Sebagai
perempuan/istri/ibu, ia menghembuskan udara kasih dalam keluarga. Dari
seluruh dirinya terpancar kasih. Sang istri/ibu sungguh memberikan nafas
kasih yang dapat mengubah sebuah rumah sederhana menjadi surge. |
Tuhan menciptakan kita
manusia, laki-laki dan perempuan. Baik laki-laki maupun perempuan memiliki
sifat-sifat biologis dan kejiwaan jang khas. Perbedaan laki-laki dan perempuan
merupakan keindahan ciptaan, yang keduanya saling membutuhkan untuk mewujudkan
karya keselamatan Allah. Perempuan memiliki kelebihannya sendiri, demikian juga
dengan laki-laki. Allah menghendaki manusia, baik laki-laki dan perempuan,
saling menghargai, saling membantu, dan saling melengkapi, karena laki-laki dan
perempuan diciptakan sederajat.
3. Laki-laki
dan Perempuan Saling Membutuhkan dan Melengkapi menuju Kesempurnaan Hidup.
Perbedaan kodrat
laki-laki dan perempuan bukanlah perbedaan yang kontradiktif, melainkan
perbedaan yang seharusnya saling melengkapi. Manusia diciptakan dengan daya
tarik untuk dapat mewarnai dunia dengan cinta. Karena daya tarik tersebut,
laki-laki dan perempuan saling tertarik dan jatuh cinta. Cinta Allah lah yang menjadi
sumbernya. Cinta yang tumbuh dalam diri laki-laki dan perempuan menjadi
kehendak Allah, walau terkadang kita sulit untuk mengungkapkan mengapa kita
mencintai dan dicintai. Allah sendiri yang seolah-olah menggerakkan kita dan
hati kita untuk bertemu dan jatuh cinta.
Lewat Kitab Kejadian,
Allah mempercayakan segala alam ciptaan kepada kita. Laki-laki dan perempuan
untuk memelihara, menata, dan melestarikan demi kelangsungan kehidupan dan
kemuliaan Allah. Allah sendiri telah berkata; “…..berkuasalah atas ikan-ikan di
laut, dan burung-burang di udara dan atas segala binatang yang merayap di bumi.
Aku memberikan kepadamu segala tumbuh-tumbuhan yang berbiji di seluruh bumi dan
segala pohon-pohonan yang buahnya berbiji; itulah akan menjadi makanannya” (Kej
1:28-29).
Semua itu, tak akan
terjadi jika laki-laki dan perempuan tidak dapat menjadi tanda cinta kasih
Allah, cinta laki-laki dan perempuan harus menjadi tanda cinta Allah kepada
umat-Nya dan cinta Kristus kepada Gereja-Nya. Dalam Perjanjian Lama, cinta antara
suami dan istri sering menjadi lambing cinta Allah kepada bangsa Israel. Dalam
Perjanjian Baru, cinta suami istri melambangkan cinta Krisus kepada Gereja-Nya
(bdk. Ef 5:22-23). Cinta suami istri menjadi symbol dan tanda
(sakramen) dari cinta Allah kepada manusia dan cinta Kristus kepada Gereja-Nya.
Dengan menjadi tanda cinta Allah dan cinta Kristus, pasangan suami istri telah
mewartakan cinta kasih Allah dan cinta Kristus kepada dunia. Kesaksian mereka
tentang cinta kasih Allah dan Kristus dapat menjadi terang bagi masyarakat
lingkungan agar semakin mengenal Allah.
COMMENTS