Makna Sengsara, Wafat serta Kebangkitan Yesus

MAKNA SENGSARA DAN WAFAT YESUS 1.       Wafat Yesus adalah Konsekuensi dari Pewartaan-Nya tentang Kerajaan Allah Wafat Yesus tidak dapat...


MAKNA SENGSARA DAN WAFAT YESUS

1.      Wafat Yesus adalah Konsekuensi dari Pewartaan-Nya tentang Kerajaan Allah

Wafat Yesus tidak dapat dilepaskan dari seluruh perjalanan karya dan hidup­Nya. Yesus sudah mengetahui risiko penderitaan dan kesengsaraan yang.akan ditanggung-Nya. Bahkan, Yesus sudah member-itahukan kepada para murid-Nya bagaimana Ia menderita, wafat, dan disalibkan. Tugas perutusan Yesus untuk mewartakan Kerajaan Allah yang dilaksanakan melalui sabda dan tindakan­-tindakan-Nya akan membawa diri-Nya pada penderitaan.

Pewartaan Yesus dalam sabda dan tindakan-Nya sangatlah radikal. Para penguasa, tua-tua bangsa Yahudi, imam-imam kepala, dan ahli-ahli Taurat sangat tersinggung dengan segala sepak terjang Yesus. Yesus menyadari bahwa kesaksian yang paling kuat dan paling final tentang kesungguhan-Nya mewartakan Kerajaan Allah ialah kesiapan-Nya untuk mati demi pewartaan-Nya itu. Andaikata Yesus lari dari risiko atas pewartaan-Nya, tentu seluruh pewartaan-Nya tentang Kerajaan Allah tidak akan dipercayai lagi. Maka, Yesus harus menghadapi risiko pewartaan­Nya dengari tegar hati. Yesus yakin bahwa dengan sikap-Nya yang konsekuen dan berani menghadapi maut akan memberanikan semua murid dan pengikut-­pengikut-Nya untuk di kemudian hari mewartakan dan member-ikan kesaksian tentang Kerajaan Allah, walaupun harus mempertaruhkan nyawa-Nya

2. Wafat Yesus sebagai Tanda Ketaatan dan Kesetiaan-Nya pada Bapa

Yesus menerima semua yang terjadi atas diri-Nya dengan rela, karena itulah yang dikehendaki oleh Allah dalam rencana penyelamatan-Nya. Yesus memandang kematian-Nya bukan sebagai nasib, melainkan sebagai kurban yang mengukuhkan Perjanjian Baru antara Allah dan umat manusia seluruhnya. Para murid Yesus diberi teladan untuk mempertaruhkan nyawa sebagai wujud kesetiaan terhadap Kerajaan Allah.

Tugas untuk mewartakan Keraj aan Allah menuntut kesetiaan dengan taruhan nyawa. Oleh karena itu, peristiwa salib yang membawa kematian Yesus bukanlah kegagalan. Peristiwa salib justru merupakan tahap yang menentukan dalam karya penyelamatan Allah. Wafat Yesus menjadi peristiwa penyelamatan yang memba­harui hidup manusia, karena setelah wafat-Nya, Allah tidak meninggalkan Dia. Yesus dibangkitkan dari kematian. Wafat Yesus rnemperlihatkan cinta kasih Allah kepada manusia.

Yesus menyadari bahwa kematian adalah bagian dari rencana Bapa-Nya. Sabda yang dinyatakan-Nya, “Makanan-Ku ialah melakukan kehendak Dia yang mengutus Aku dan menyelesaikan pekerjaan-Nya” (Yoh 4: 34). Yesus setia kepada kehendak Bapa-Nya, Ia taat sampai mati. Yesus mengganti ketaatan-Nya untuk ketidaktaatan kita. “Jadi, sama seperti ketidaktaatan satu orang, semua orang telah menjadi orang berdosa, demikian pula oleh ketaatan satu orang, semua orang menjadi orang yang benar” (Rm 5: 19).

Dengan ketaatan-Nya sampai matt, Yesus menyelesaikan tugas-Nya sebagai hamba yang menderita; seperti yang dikatakan dalam Yes 53: 10-12.

3. Wafat Yesus adalah Tanda Solidaritas-Nya dengan Manusia

Wafat Yesus “untuk orang-orang Yahudi suatu batu sandungan dan untuk orang-orang bukan Yahudi suatu kebodohan” (1 Kor 1: 23). Tetapi menurut Paulus, bagi arang-arang yang percaya akan Allah, peristi-wa Yesus disalibkan mempunyai arti baru. Untuk mereka yang dipanggil, baik orang Yahudi maupun orang yang bukan Yahudi, Kristus adalah kekuatan Allah dan hikmah Allah. Sebab, yang bodoh dari Allah lebih besar hikmahnya daripada manusia (1 Kor 1: 24-25). Dalam diri Yesus yang wafat disalibkan itu Allah berkarya.

Dalam peristiwa salib, kita dapat mengenal penyertaan Allah dalam hidup manusia. Allah yang berbelas kasih tidak pernah meninggalkan manusia. Sekalipun manusia mengalami kesengsaraan dan penderitaan, Allah tetap menjadi Allah beserta kita (Emmanuel). Kesengsaraan dan wafat Yesus menjadi tanda agung kehadiran Kerajaan Allah karena memberi kesaksian tentang Allah yang sebenarnya, yakni Allah yang Mahakasih.

Allah dalam diri Yesus telah solider dengan manusia. Ia telah senasib dengan manusia sampai kepada kematian, bahkan kematian yang paling hina. Tidak ada wujud solidaritas yang lebih final dan lebih hebat daripada kematian Yesus. Yesus rela mati disalib di antara dua penjahat. Ia telah menjadi manusia, sama dengan kaum tersisih dan terbuang.

4.      Wafat Yesus Menunjukan Tanda Kasih Allah

5.  Wafat Yesus Menyelamatkan Manusia

Wafat Yesus yang mengerikan bukanlah kebetulan, tetapi merupakan bagian dari misted penyelamatan Allah. Kitab Suci sudah menubuatkan rencana penye­lamatan Ilahi melalui kematian. “Hamba-Ku yang Benar” sebagai misteri pene­busan yang universal. Santo Paulus dalam pengakuan iman menyatakan: “Kristus telah mati karena dosa-dosa kita sesuai dengan Kitab Suci” (1Kor 15: 3).

Yesus mati untuk kepentingan kita. Hal ini ditegaskan melalui surat pertama Santo Petrus yang menyatakan: Sebab kamu tahu, bahwa kamu telah ditebus dari cara hidupmu yang sia-sia yang kamu warisi dari nenek moyangmu itu bukan dengari barang yang fana, bukan pula dengan perak dan emas, melainkan dengan darah yang mahal, yaitu darah Kristus yang sama seperti darah anak domba yang tak bernoda dan tak bercacat (1Ptr 1: 18-19). Santo Paulus berkata: “Dialah yang tidak mengenal dosa telah dibuat-Nya menjadi dosa karena kita, supaya dalam Dia kita dibenarkan oleh Allah” (2Kor 5: 21).

Penyerahan diri Yesus kepadaAllah telah mempersatukan kita kembali dengan Allah. Rekonsiliasi antara kita dan Allah telah terj adi berkat kematian Yesus disalib. 

PENAMPAKAN-PENAMPAKAN YESUS

Dalam cerita makam kosong, Yesus sendiri tidak ditampakkan. Lain halnya dengan penampakan Yesus yang telah bangkit. Cerita penampakan itu menyatakan kegembiraan Paskah. Yesus memperlihatkan diriNya selama 40 hari 40 malam (Kis 1:3) kepada murid-muridNya. Mulai dari Maria Magdalena (Yoh 20:15-16), kepada para wanita (Mat 28:9), kepada dua orang murid yang dalam perjalanan ke Emaus (Luk 24:15), di Yerusalem, Ia berdiri ditengah murid-muridnya (Yoh 20:19,22), makan bersama (Luk 24:36, 41-43), dan ketika di Galilea, Ia menampakkan diri di atas bukit dan mengutus para murid (Mat 28:16-29), dan masih banyak kisah yang lain.

Tanda lain akan kebangkitan Yesus adalah penampakan. Orang-orang pertama yang bertemu dengan Yesus yang telah bangkit adalah Maria dari Magdala dan wanita-wanita saleh yang datang ke makam untuk meminyaki jenazah Yesus (lih. Mrk 16: 1) yang dengan tergesa-gesa dimakamkan pada hari Jumat, karena hari Sabat sudah tiba. Dengan demikian, para wanita itu merupakan orang-orang pertama yang membawa berita tentang kebangkitan Yesus. Sesudah itu, Yesus menampakkan diri kepada para rasul, lebih dahulu kepada Petrus, kemudian kepada kedua belas murid-Nya.

Tiga Unsur pokok dalam penampakan Yesus

Ada tiga unsur pokok yang nyata di dalam penampakan-penampakan Yesus sebagaimana disampaikan kepada kita melalui Injil, yakni sebagai berikut:

a.    Unsur Prakarsa

Inisiatif datang dari Yesus. Yesus sendiri yang memprakarsai penampakan. Yesus “menampakkan diri” atau “memperlihatkan diri”. Istilah ini menunjukkan dua hal:

Pertama, sesuatu yang biasanya tidak kelihatan, kini kelihatan. Setelah bang­kit, Yesus tidak termasuk lagi pada dunia yang kelihatan. Agar dapat dilihat oleh murid-murid-Nya, Yesus harus menjadikan diri-Nya kelihatan.

Kedua, penglihatan para murid yang “melihat Tuhan” setelah kebangkitan­Nya bukanlah penglihatan biasa.

b.  Unsur Pengakuan

Yesus dikenal dan diakui sebagai Kristus dan Tuhan. Dia yang menampak­kan diri-Nya tidak lain dan tidak bukan adalah Yesus dari Nazareth yang wafat di kayu salib. Dia kini hidup dalam kemuliaan. Pengakuan ini diungkapkan, “Yesus bangkit dari antara orang mati pada hari ketiga” (Luk 24: 46).

c.   Unsur Kesaksian

Para rasul menerima tugas dari Tuhan untuk memaklumkan ke-Tuhanan­Nya. Salah satu hal yang mencolok dalam cerita tentang penampakan ialah para murid mula-muia tidak mengenal Yesus. Mereka rnembutuhkan waktu untuk mengenal Yesus kembali. Unsur yang cukup mencolok ini mernpunyai dua arti, yakni:

Pertama, membuktikan bahwa penglihatan mengenai Yesus yang bangkit tidaklah diciptakan oleh daya khayal para murid sendiri, tetapi mendatangi mereka dari luar.

Kedua, menunjukkan betapa Yesus diperbaharui oleh kebangkitan-Nya. Ia tidak lagi persis sama seperti sebelum wafat dan bangkit.

Makna Penampakan Yesus

Apabila Yesus selama 40 hari masih menampakkan diri, maka hal ini tidak berarti bahwa la selama beberapa pekan masih meneruskan hidup-Nya yang lama. Sebab, “hidup yang lama” sudah berakhir dan diubah menjadi “hidup yang serba baru”. Arti penampakan selama 40 hari itu ialah:

Pertama, Yesus memperkenalkan para murid dan seluruh Gereja-Nya dengan suatu cara kehadiran yang baru. Untuk tujuan itu, penampakan selama 40 hari merupakan masa peralihan.

Kedua, dengan menampakkan diri kepada para murid, Yesus menunjukkan bahwa Ia selalu hadir, juga kalau mereka tidak melihat-Nya. Yesus yang telah bangkit itu merupakan “alam ciptaan baru” di tengah-tengah kita. Penampakan-Nya menunjukkan kehadiran-Nya yang permanen. Beberapa contoh bentuk-bentuk kehadiran Yesus yang permanen disajikan oleh cerita Paskah. Sejak bangkit dari alam maut, Yesus hadir di tengah-tengah kita.

Melalui sabda-Nya, misalnya dalam cerita tentang dua murid dalam perjalanan ke Emaus (lih. Luk24:13-35). Waktu mereka berjalan bersama Yesus, hati mereka belum tersentuh oleh rupa Yesus. Tetapi, hati mereka berkobar-kobar ketika Ia mulai berbicara dan menerangkan Kitab Suci kepada mereka (lih.Luk24:32). Dalam sabda, mereka berjumpa dengan Yesus.

KEBANGKITAN DAN KENAIKAN YESUS KE SURGA

Kebangkitan Yesus pada pokoknya berarti bahwa Yesus yang di dunia ini benar-benar mati, dan dari keadaan mati itu beralih masuk ke dalam keadaan lain sama sekali. Ia kini hidup dengan cara yang lain sekaligus tetap berpengaruh dan aktif menyelamatkan manusia. Maka untuk masuk ke dalam kebangkitan abadi ini, Yesus harus melewati kematianNya. Hal ini ditandainya dengan makam yang kosong. Berbicara tentang makam kosong, tidak membuktikan kebangkitan Yesus. Menurut Markus 16:8, makam yang kosong tidak menimbulkan kepercayaan wanita-wanita yang menemukannya.

Sebaliknya mereka ketakutan dan melarikan diri. Makam kosong mempunyai arti Ambivalen. Makam kosong sama sekali tidak berkata apa-apa tentang bagaimana dan karena apa menjadi kosong. Jadi kita harus berkesimpulan bahwa makam kosong bukanlah menjadi bukti pokok kebangkitan Yesus, melainkan sebuah perandaian. Makam kosong berarti jangan mencari Dia (Kristus yang hidup, diantara orang mati (lih Luk 24 : 5). Makam itu terbuka artinya duka cita dan kegelapan maut sudah diganti oleh suka cita dan terang kebangkitan. Bagi orang yang percaya makam kosong merupakan tanda yang membutuhkan keterangan lebih lanjut supaya bermakna.apa yang diwartakan oleh makam kosong adalah kebangkitan Kristus sebagai misteri penyelamatan, juga berarti bahwa jenazah Yesus tidak diambil atau di curi oleh manusia dan bahwa Yesus tidak kembali lagi kepada suatu kehidupan duniawi seperti Lazarus, tetapi kehidupan yang mulia.

 

Bukti Kebangkitan Yesus

Kisah sengsara dan wafat Yesus hanya memiliki arti bagi keselamatan kita. Karena dilihat dalam terang kebangkitan. Kebangkitan Kristus merupakan inti iman kita. St. Paulus menegaskan, “Andaikata Kristus tidak dibangkitkan, maka sia-sialah pemberitaan kami dan sia-sialah juga kepercayaan kamu “(1Kor 15:14:15). Dalam Kitab Suci, khususnya Injil, kebangkitan Yesus diwartakan melalui dua cara, yang pertama melalui kisah “kubur kosong” dan kedua melalui “penampakan-penampakan”.

I. Kubur Kosong

Kalau anda ke Israel dan melihat tempat dimana dahulu Yesus dikuburkan ada tertulis; “Jangan cari orang hidup di tengah-tengah orang mati, Ia sudah bangkit lihatlah kuburNya kosong”. Ketika kita masuk ke kuburan itu, memang kosong. Saya bersyukur Tuhan Yesus tidak ada kuburanNya. Kalau kita melihat, ada tokoh-tokoh agama tertentu yang mati dan tidak bangkit kembali, kemudian beberapa waktu kemudian ditemukan giginya. Di tempat penemuan itu kemudian dibuat kuil sebagai bukti bahwa sang tokoh pernah hidup. Saya bersyukur Tuhan Yesus sudah bangkit. Jadi tidak perlu ada kuburan untuk mengenangNya.

Pertama, memang benar tidak ada saksi mata yang melihat proses kebangkitan Yesus. Kisah kubur kosong juga bukanlah bukti akan kebangkitan Yesus, tetapi merupakan tanda dari kebangkitan. Bila Yesus orang Nazaret yang disalibkan itu telah bangkit (bdk Mrk 16:6b), maka pastilah kubur-Nya akan kosong. Jadi, kubur kosong itu sendiri tidak membawa pada iman akan kebangkitan Yesus. Injil Lukas dan Yohanes mengindikasikan bahwa Rasul Petrus yang menyaksikan kubur kosong, tidak dibawa pada iman akan kebangkitan Yesus (Luk 24:12; bdk. Yoh 20: 6-7). Kubur kosong bukan bukti bahwa Yesus telah bangkit, tetapi hanyalah tanda dari kebangkitan. Iman Rasul Petrus akan kebangkitan ditumbuhkan karena penampakan dan pertemuan dengan Yesus yang bangkit (Luk 24:34; 1 Kor 15:5).

Kedua, ada empat kisah kubur kosong, yaitu Mat 28:1-10; Mrk 16:1-8; Luk 24:1-12 dan Yoh 20:1-10. Keempat kisah kubur kosong itu sepakat bahwa wanita-wanita tertentu dalam rombongan Yesus menemukan kubur Yesus kosong pada hari ketiga setelah penyaliban. Meskipun ada perbedaan tentang rincian dalam setiap kisah, tetapi ketiga Injil sinoptik sepakat menampilkan malaikat sebagai pewarta kebangkitan (Mat 28:5-6; Mrk 16:6; Luk 24:5-7). Inilah kerygma kebangkitan Yesus yang disampaikan oleh pribadi ilahi, yaitu perwakilan Allah. Malaikat itulah yang menugaskan para wanita untuk menyampaikan pesannya kepada para murid (Mat 28:7; Mrk 16:7). Kesaksian malaikat ini tentu merupakan tandingan dari kesaksian bohong para penjaga kubur Yesus bahwa murid-murid Yesus datang mencuri jenasah-Nya (Mat 28: 13). Kehadiran malaikat itu merupakan jaminan kebenaran pewartaan tentang kebangkitan Yesus.

Ketiga, dalam kisah kubur kosong dalam Injil Yohanes, tidak dikatakan adanya malaikat Tuhan sebagai jaminan kebenaran pewartaan kebangkitan. Sebagai gantinya, Injil Yohanes menampilkan ”murid yang dikasihi” (Yoh 20:2). Kesaksian ”murid yang dikasihi” dikontraskan dengan apa yang dialami oleh Rasul Petrus, yaitu yang melihat kain kafan, kain peluh, tetapi tidak sampai percaya (Yoh 20:6b-7). Penginjil Yohanes menjelaskan bahwa sikap Petrus ini terjadi karena ”belum mengerti isi Kitab Suci” (ay 9). Hal ini hendak mengatakan bahwa kubur kosong itu tidak mendatangkan kepercayaan akan kebangkitan Yesus. Kubur kosong bukan bukti bahwa Yesus telah bangkit.

Di lain pihak, ketika ”murid yang lain” itu masuk ke kubur, ia ”melihatnya dan percaya” (ay 8). Apa yang dilihatnya di dalam kubur memberikan kepadanya pencerahan untuk mengerti isi Kitab Suci sehingga membuatnya percaya. Jadi, murid yang lain itu percaya akan kebangkitan Yesus bukan karena melihat kubur kosong, tetapi karena mendapat pencerahan untuk mengerti Kitab Suci secara lebih mendalam (bdk. Luk 24:25-27).

Keempat, dusta mahkamah agama bahwa para murid Yesus mencuri jenasah-Nya sulit diterima karena dusta ini tidak bisa menjelaskan apa motivasi yang mungkin bisa mendorong para murid untuk menyebarkan sebuah kebohongan, padahal kebohongan itu menyebabkan mereka dikejar-kejar, dipenjara dan bahkan dibunuh. Keberanian para murid untuk menjadi martir mencerminkan keyakinan mereka akan kebangkitan Yesus. Siapa yang secara sukarela mau mati untuk sesuatu yang diketahui sebagai kebohongan?

Kelima, iman kita pada kebangkitan Yesus memang tidak didasarkan pada kubur kosong, tetapi didasarkan pada kesaksian para murid yang melihat Yesus hidup sesudah kematiannya. Rasul Paulus membuat semacam daftar dari para saksi mata ini, yaitu Petrus (Kefas), keduabelas murid-Nya, lebih dari lima ratus saudara, Yakobus dan terakhir Paulus sendiri (1 Kor 15:3-8). Untuk meyakinkan para muridnya, Paulus bahkan menegaskan bahwa kebanyakan para saksi mata itu masih hidup, sehingga bisa ditanyai tentang kebenaran kebangkitan Yesus itu.

II. Kain Kafan

Bagaimana kita dapat membuktikan bahwa Yesus benar-benar bangkit? Mudah saja, Anda dapat melihat kain kafanNya. Bila orang Israel mati, maka mayatnya akan ditutup dengan dua potong kain kafan, satu kainmenutupi kaki sampai leher dan satu kain lagi menutupi leher sampai kepala, kemudian orang itu akan ditidurkan di sebuah gua. Ketika mendapat laporan dari Maria, bahwa Yesus bangkit, murid-murid nerlari kekuburanNya. Mereka berlari sampai ke dalam dan bertemu dengan malaikat. Kata malaikat kepada mereka, “Lihatlah ! Inilah tempat mereka membaringkan Dia” (Mark 16:6b) Lalu dalam Yohanes 20:6-7, Petrus melihat bahwa kain kafan Yesus masih utuh.

Jika ada yang mencuri mayat Yesus, pastilah kain kafanNya tidak akan utuh lagi. Tetapi anehnya, kain kafan Yesus masih utuh. Gulungannya tetap seperti kepompong, masih utuh dan tidak berantakan sama sekali. Hanya di dalamnya sudah tidak ada tubuh Yesus. Dia sudah bangkit. Posisi kain kafanNya juga tetap seperti semula tidak berubah sedikitpun. Ini membuktikan bahwa bukan manusia yang membuka kain kafan itu tapi Yesus sendiri yang keluar dari kain. Itulah tubuh kebangkitan.

III. Penampakan Yesus

Arti dan makna penampakan Yesus selama 40 hari sebagai berikut :

Pertama, Yesus memperkenalkan para murid dan seluruh Gereja-Nya dengan suatu cara kehadiran yang baru. Untuk tujuan itu, penampakan selama 40 hari merupakan masa peralihan. Kedua, dengan menampakkan diri kepada para murid, Yesus menunjukkan bahwa Ia selalu hadir, juga kalau mereka tidak melihat-Nya. Yesus yang telah bangkit itu merupakan “alam ciptaan baru” di tengah-tengah kita. Penampakan-Nya menunjukkan kehadiran-Nya yang permanen. Melalui sabda-Nya, misalnya dalam cerita tentang dua murid dalam perjalanan ke Emaus (lih. Luk24:13-35). Waktu mereka berjalan bersama Yesus, hati mereka belum tersentuh oleh rupa Yesus. Tetapi, hati mereka berkobar-kobar ketika Ia mulai berbicara dan menerangkan Kitab Suci kepada mereka (lih.Luk24:32). Dalam sabda, mereka berjumpa dengan Yesus. Melalui tanda, Yesus membuat para murid mengenal-Nya melalui tanda “memecah-mecahkan roti” tanda ini oleh Gereja diwujudkan dalam Sakremen Ekaristi. Untuk seterusnya, Yesus akan memberikan diri-Nya dalam perayaan Ekaristi.

IV.   Wafat Yesus Menyelamatkan Manusia

Wafat Yesus yang mengerikan bukanlah kebetulan, tetapi merupakan bagian dari misted penyelamatan Allah. Kitab Suci sudah menubuatkan rencana penye­lamatan Ilahi melalui kematian. “Hamba-Ku yang Benar” sebagai misteri pene­busan yang universal. Santo Paulus dalam pengakuan iman menyatakan: “Kristus telah mati karena dosa-dosa kita sesuai dengan Kitab Suci” (1Kor 15: 3).

Yesus mati untuk kepentingan kita. Hal ini ditegaskan melalui surat pertama Santo Petrus yang menyatakan: Sebab kamu tahu, bahwa kamu telah ditebus dari cara hidupmu yang sia-sia yang kamu warisi dari nenek moyangmu itu bukan dengari barang yang fana, bukan pula dengan perak dan emas, melainkan dengan darah yang mahal, yaitu darah Kristus yang sama seperti darah anak domba yang tak bernoda dan tak bercacat (1Ptr 1: 18-19). Santo Paulus berkata: “Dialah yang tidak mengenal dosa telah dibuat-Nya menjadi dosa karena kita, supaya dalam Dia kita dibenarkan oleh Allah” (2Kor 5: 21).

Penyerahan diri Yesus kepadaAllah telah mempersatukan kita kembali dengan Allah. Rekonsiliasi antara kita dan Allah telah terj adi berkat kematian Yesus disalib.


COMMENTS

Nama

Info Katolik,14,Katekese,71,Pendidikan Agama Katolik Kelas 10,21,Pendidikan Agama Katolik Kelas 11,14,Pendidikan Agama Katolik Kelas 12,10,Renungan Harian,77,
ltr
item
Iman Budi Pekerti: Makna Sengsara, Wafat serta Kebangkitan Yesus
Makna Sengsara, Wafat serta Kebangkitan Yesus
https://1.bp.blogspot.com/-OktwZ-exiyc/YFGw9Hw6QnI/AAAAAAAAAoE/YtZhcMjpYzcTExotDeKqZhI7iuyBgmj2QCLcBGAsYHQ/s320/16.png
https://1.bp.blogspot.com/-OktwZ-exiyc/YFGw9Hw6QnI/AAAAAAAAAoE/YtZhcMjpYzcTExotDeKqZhI7iuyBgmj2QCLcBGAsYHQ/s72-c/16.png
Iman Budi Pekerti
https://www.imanbudipekerti.com/2020/07/makna-sengsara-dan-wafat-yesus-3.html
https://www.imanbudipekerti.com/
https://www.imanbudipekerti.com/
https://www.imanbudipekerti.com/2020/07/makna-sengsara-dan-wafat-yesus-3.html
true
5109731088758417862
UTF-8
Loaded All Posts Not found any posts VIEW ALL Readmore Reply Cancel reply Delete By Home PAGES POSTS View All RECOMMENDED FOR YOU LABEL ARCHIVE SEARCH ALL POSTS Not found any post match with your request Back Home Sunday Monday Tuesday Wednesday Thursday Friday Saturday Sun Mon Tue Wed Thu Fri Sat January February March April May June July August September October November December Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec just now 1 minute ago $$1$$ minutes ago 1 hour ago $$1$$ hours ago Yesterday $$1$$ days ago $$1$$ weeks ago more than 5 weeks ago Followers Follow THIS PREMIUM CONTENT IS LOCKED STEP 1: Share to a social network STEP 2: Click the link on your social network Copy All Code Select All Code All codes were copied to your clipboard Can not copy the codes / texts, please press [CTRL]+[C] (or CMD+C with Mac) to copy Table of Content