Tadi pagi (3 Februari 2021) pukul 06.15 WIB, kami mendapat berita bawa salah satu kawan saya meninggal karena Covid-19. Berita itu cukup men...
Namun, nasib orang tak ada yang tahu. Manusia boleh berusaha, namun Tuhan yang menentukan hidup dan mati hambanya. Semalam (2 Februari 2021) temen saya dipanggil menghadap Yang Mahakuasa. Ia pergi untuk selamanya, meninggalkan istri dan kedua anaknya yang masih balita. Ada perasaan sedih karena ditinggal kawan terbaik, terlebih ketika mengingat tugasnya sebagai suami dan ayah harus berakhir oleh ganasnya virus Covid-19.
Kisah ini mengingatkan saya bahwa pandemi Covid 19 masih mengancam siapa saja. Kehidupan keluarga yang utuh dan bahagia bisa seketika hancur ketika salah satu anggotanya meninggal karena Covid. Segala rencana tidak dapat diwujudkan karena Covid 19 membuat seseorang harus dirawat di rumah sakit. Kegiatan harian harus dibatasi karena ada peraturan social distancing. Interaksi dan mobilitas menjadi terganggu karena virus ini menyerang manusia tanpa mengenal waktu, tempat, usia dan kedudukan.
Lantas, apa yang harus kita lakukan? Lakukanlah 5M: Memakai masker, Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, Menjaga jarak, Menjauhi kerumunan, Membatasi mobilitas dan interaksi. Lima langkah sederhana ini tampak sederhana, tapi sangat powerful mengurangi dampak penularan covid 19. Kita 'dipaksa' mengubah kebiasaan kita yang lama ke kebiasaan 'new normal'.
Mengapa harus 5M? Karena 5 hal ini adalah hal sederhana yang bisa kita lakukan untuk orang yang kita cintai. Untuk tujuan mulia, mulailah dengan melakuka hal sederhana, namun dengan cinta yang besar. Kita bisa melakukannya terus menerus, dan menjadikannya sebagai sebuah habit baru.
Lakukan kebiasaan baru 5M. Kita sehat, keluarga selamat, Covid-19 lewat.
COMMENTS