Pekan Suci merupakan pekan yang penting menuju Paskah. Pekan ini dimulai dengan perayaan Minggu Palma,mengenangkan Yesus memasuki kota Yerrusalem.
Rangkaian peristiwa keselamatan Allah mencapai puncaknya pada peristiwa Paskah. Paskah adalah perayaan penyelamatan umat manusia dari dosa, melalui serangkaian peristiwa yang dimulai dari sengsara, wafat dan kebangkitan Yesus Kristus.
Sebagai sebuah peristiwa iman, perayaan ini didahului oleh masa Prapaskah selama 40 hari. Selama masa Prapaskah, umat kristiani menjalankan doa, mati raga serta beramal. Masa ini juga menjadi masa pertobatan dan pembaharuan diri, tidak hanya pribadi, tetapi juga secara komunal.
Sepekan sebelum puncak perayaan Paskah, Gereja merayakan beberapa perayaan penting yang menjadi bagian tak terpisahkan menuju Paskah. Pekan suci ini ditandai dengan perayaan Minggu Palma.
Minggu Palma dirayakan untuk mengenang momen ketika Yesus memasuki kota Yerusalem, sebelum Ia akan menjalani peristiwa sengsara, hingga mati di kayu Salib dan bangkit kembali, yang dirayakan pada Minggu Paskah.
Perayaan ini merujuk kepada peristiwa yang dicatat dalam keempat Injil, yaitu Markus 11:1-11, Matius 21:1-11, Lukas 19:28-44 dan Yohanes 12:12-19.
Saat itu, umat mengeluk-elukan Yesus dengan daun palma di tangan. Palma adalah bentuk penghormatan.
Mengalasi jalan dengan daun palma adalah kebiasaan yang dilakukan bagi orang yang berkedudukan tinggi di zaman Yesus.
Di beberapa gereja, jemaat membentuk daun palem menjadi bentuk salib. Daun yang digunakan pun, tak hanya palem. Beberapa negara yang tak memiliki palem menggunakan tanaman lokal seperti bunga dan ranting pohon.
Yesus tiba di Yerusalem dengan mengendarai keledai, yang dianggap sangat simbolis dengan perdamaian, berbeda dengan kuda yang identik dengan perang.
Daun palem yang sudah diberkati saat Minggu Palma akan dibawa pulang untuk dipasang di rumah masing-masing sebagai tanda telah siap untuk memasuki Paskah.
Daun yang sudah kering kemudian dibakar dan digunakan untuk perayaan Rabu Abu pada tahun berikutnya.
Perayaan Minggu Palma tahun ini sedikit berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Perayaan tahun ini disesuaikan dengan kondisi pandemi yang melanda Indonesia. Perayaan dijalankan sesuai dengan protokol kesehatan.
Umat yang mengikuti misa offline dibatasi dan wajib mengikuti protokol Kesehatan yang ketat. Sebagian umat bisa mengikuti misa via online.
COMMENTS