Apa Artinya Menjadi Garam dan Terang Dunia? Simak Ulasannya!

Panggilan hidup kristiani sering diibaratkan seperti terang dan garam. Injil Matius memberikan gambaran tentang bagaimana menjadi garam dan terang.

Mari kita merenungkan kembali panggilan hidup kita sebagai orang kristen. Kita dipanggil untuk menjadi garam dan terang dunia. 

Inspirasi tentang garam dan terang dunia kita sarikan dari bacaan Injil Matius, 5:13-16. Apa makna dan pesannya? Kita simak ulasan berikut.

Pemahaman Teks

Konteks. Posisi Matius 5:13-16 cukup menarik untuk diperhatikan. Teks ini muncul sesudah Tuhan Yesus membicarakan tentang penganiayaan (5:10-12). Dengan kata lain, situasi yang sedang dipikirkan bukanlah situasi yang mudah dan nyaman. Ada resiko yang menanti. 

Teks ini sekaligus diletakkan sebelum Tuhan Yesus menuntut agar kesalehan kita melebihi legalisme orang-orang Farisi terhadap Taurat (5:17-20; ayat 20 “hidup keagamaan” = kesalehan). Posisi semacam ini menyiratkan bahwa kehidupan kita akan selalu dipantau oleh orang lain dan dibandingkan dengan kepercayaan yang lain. Kita tidak hanya diperintahkan untuk menyamai, melainkan melebihi mereka di dalam kesalehan. Ini bukan tugas yang mudah.

Relevansi. Metafora garam dan terang menyiratkan sesuatu yang terus-menerus diperlukan. Beberapa literatur Yahudi kuno menyatakan secara eksplisit bahwa manusia tidak dapat hidup tanpa garam (dan terang). Ini bukan tentang barang atau benda yang hanya diperlukan setiap bulan atau setiap tahun. Ini bukan hanya diperlukan oleh segelintir orang di budaya tertentu. Setiap hari orang membutuhkan garam untuk memasak. Setiap hari orang membutuhkan terang pada waktu malam hari. Jadi, walaupun konteks spesifik yang sedang dipikirkan adalah penganiayaan dan tekanan, peranan sebagai garam dan terang berlaku secara universal dan permanen. Di manapun dan kapanpun peranan kita akan selalu relevan.  

Identitas. Kita sering mendengar banyak orang Kristen mengatakan: “kita harus menjadi garam dan terang dunia”. Ungkapan seperti ini ternyata tidak sepenuhnya tepat. Tuhan Yesus mengajarkan bahwa kita adalah garam dan terang. Ini lebih tentang identitas kita di tengah-tengah dunia, bukan sekadar peranan. Peranan justru muncul dari identitas. Persoalan di dunia bukan terjadi karena tidak ada garam atau terang, tetapi karena garam itu telah menjadi tawar dan terang itu telah ditutupi oleh gantang.

Poin ini dipertegas dengan pemunculan kata ganti orang hymeis sebagai subjek eksplisit. Secara hurufiah struktur kalimat hymeis este berarti “kalian, kalian adalah” (pengulangan subjek). Makna yang tersirat adalah “kalian, bukan yang lain”. Sebagai pengikut Kristus dan warga kerajaan Allah, kita berbeda dengan orang-orang dunia. Kita memiliki identitas khusus. Berdasarkan identitas itulah kita memainkan peranan di dalam dunia ini.

Apa Makna “Garam” dan “Terang” Dunia

Makna Garam

Mencegah pembusukan dunia. Garam dipakai untuk mengawetkan, mencegah pembusukan. Jika kita garam dunia, pengaruh “asin” kita yaitu hidup baru, harus meresap kelingkungan sekitar kita, baik keluarga, maupun lingkungan lainnya. Untuk mencegah pembusukkan moral. Sekarang ini kejahatan ada di mana-mana. Ketidakpedulian merajalela. Di tengah situasi semacam ini, kita terpanggil untuk menunjukkan jati diri kita. Kita mempertahankan apa yang baik dan mencegahnya dari kebusukan. Lingkungan yang dulu menakutkan diubah menjadi baik, keberadaan kita dapat mencegah kehancuran dari segala pembusukan norma-norma yang Tuhan tetapkan ditengah masyarakat umumnya, mereka yang  hidupnya tidak suci, tidak takut akan Allah, tidak jujur dan tidak tulus. Namun jika kita berada disekitar mereka, maka mereka tidak berbuat demikian. Fungsi inilah yang Tuhan inginkan dalam kehidupan kita atau hidup menjadi garam dunia.Berikan ilustrasi!

Memberikan rasa. Garam digunakan sebagai bumbu masakan, untuk menyedapkan. Tanpa garam masakan yang termahal pun akan terasa hambar dan tidak enak untuk dimakan oleh orang lain. Jadi garam sangat mempengaruhi makanan. Karena itu, kalau kita adalah garam dunia, maka kita harus mempengaruhi orang-orang di dunia ini dan bukan sebaliknya, orang-orang dunia yang mempengaruhi kita-Rom.12:2. Apakah kehadiran kita benar-benar sudah menjadi garam yang memberkati dan mempengaruhi orang- orang di sekitar kita bagi kemuliaan Tuhan? keluarga, tetangga, sekolah, tempat kerja pergaulan, media sosial, dan lain-lain. Memberikan rasa yang baik berarti memberikan dampak yang baik bagi lingkungan sekitar kita.

Mempengaruhi dan bukan dipengaruhi. Kita tidak dituntut untuk menghasilkan rasa asin bagi diri kita sendiri. Sebagai garam, kita sudah asin. Identitas di dalam Kristus adalah sumber rasa asin kita. Kita hanya perlu berbagi rasa asin kepada dunia sambil menjaga diri send iri agar tetap asin. Bila kita kita gagal istilahnya “menjadi tawar” (mōranthē) secara hurufiah berarti “menjadi bodoh,” karena kata dasar mōrainō memang mengandung arti “menjadi atau menunjukkan diri bodoh”-1Kor.1:20; Rom.1:22. Begitu pula dengan orang-orang Kristen yang gagal berfungsi sebagai garam dunia. Mereka bukan hanya menjadi “tidak berguna,” melainkan diremehkan oleh dunia!

Makna Terang Dunia (ayat 14-16)

Metafora ini sepintas membingungkan. Dalam injil yang lain disebutkan bahwa terang dunia adalah Yesus Kristus sendiri (Yoh 8:12; 9:5; 12:35), bukan para pengikutnya. Untuk menjelaskan persoalan ini kita perlu mengingat bahwa metafora yang sama dapat digunakan dengan maksud yang berbeda-beda. Misalnya, baik Yesus maupun Iblis sama-sama perlu digambarkan sebagai singa (1 Pet 5:8; Why 5:5).

Solusi lain adalah memandang para pengikut Kristus sebagai cerminan terang Kristus. Kita adalah “terang di dalam Tuhan” (Ef 5:8). Kita adalah terang yang lebih kecil yang berguna untuk menuntun orang lain menuju pada terang sesungguhnya yang lebih besar. Sama seperti Yohanes Pembaptis, kita hanyalah pelita yang sementara (Yoh 5:35) yang mengarahkan orang pada Kristus sebagai terang dunia.

Sebagai terang dunia, kita terpanggil untuk memainkan peranan di tengah kegelapan dunia. Meminjam ungkapan Paulus, identitas sebagai terang dimaksudkan: “supaya kamu tiada beraib dan tiada bernoda, sebagai anak-anak Allah yang tidak bercela di tengah-tengah angkatan yang bengkok hatinya dan yang sesat ini, sehingga kamu bercahaya di antara mereka seperti bintang-bintang di dunia” (Flp 2:15). Kegelapan dunia bukan untuk diratapi dan didoakan saja. Kita terpanggil untuk mengalahkan kegelapan melalui kesalehan.

Sebagian penafsir Alkitab mengaitkan “terang dunia” ini dengan ajaran masyarakat Qumran pada zaman Tuhan Yesus. Mereka juga menyebut diri sebagai anak-anak terang. Perbedaannya, mereka tinggal menyendiri dan terpisah dari dunia. Kesalehan mereka hanya terlihat di gua-gua Qumran. Tidak demikian dengan para pengikut Tuhan Yesus. Mereka dituntut untuk tetap hidup di dalam dunia yang gelap. Justru di tengah kegelapan inilah keberadaan mereka menjadi lebih disorot dan bermanfaat. Kita adalah terang dunia. 

Peranan ini tidak sulit untuk dilakukan apabila kita hidup seturut identitas kita di dalam Kristus. Kita diibaratkan sebuah kota yang ada di puncak bukit (ayat 14). Kota ini dipenuhi oleh pelita di malam hari. Dengan posisi seperti ini tidak mungkin kota tersebut tidak terlihat oleh yang lain.

Hanya kebodohan yang membuat kota itu tidak terlihat, yaitu apabila orang menyalakan pelita, tetapi lantas menutupi pelita itu dengan gantang (ayat 15). Gantang (modios) adalah sejenis tempayan untuk mengukur biji-bijian. Satu gantang rata-rata setara dengan 8,75 liter. Jika ini yang terjadi, rumah tetap dalam keadaan gelap. Jika tiap rumah seperti ini, kota yang di puncak bukit pun akan tidak terlihat. Dengan kata lain, hanya kebodohan kita sendiri yang membuat dunia tidak dapat melihat terang dalam kehidupan kita. Sama seperti garam yang menjadi bodoh (tawar), demikian pula kita telah bertindak konyol apabila kita secara sengaja menutupi terang Kristus dalam kehidupan kita.

Sebaliknya, apabila kita menunjukkan terang itu, yaitu melalui perbuatan baik kita, Bapa di surga akan dipermuliakan (ayat 16), bukan dipermalukan. Orang akan tahu bahwa kita adalah anak-anak Allah (5:9). Orang akan didorong untuk datang kepada Bapa. Walaupun Bapa berada di surga (ayat 16 “Bapamu yang di surga”), tetapi keberadaan Bapa akan terlihat jelas melalui kesalehan kita di dunia. Pendeknya, perbuatan baik kita dapat menjadi jembatan bagi orang lain untuk datang kepada Allah (1 Pet 2:11-12; 3:1-2). Soli Deo Gloria.

COMMENTS

Nama

Info Katolik,14,Katekese,71,Pendidikan Agama Katolik Kelas 10,21,Pendidikan Agama Katolik Kelas 11,14,Pendidikan Agama Katolik Kelas 12,10,Renungan Harian,77,
ltr
item
Iman Budi Pekerti: Apa Artinya Menjadi Garam dan Terang Dunia? Simak Ulasannya!
Apa Artinya Menjadi Garam dan Terang Dunia? Simak Ulasannya!
Panggilan hidup kristiani sering diibaratkan seperti terang dan garam. Injil Matius memberikan gambaran tentang bagaimana menjadi garam dan terang.
https://1.bp.blogspot.com/-8NniK20EnfU/YHZFL3oEUUI/AAAAAAAAAv8/6Y0Yocr7TQ8iBl6hEkonku7xcC72AEaywCLcBGAsYHQ/s320/Gambar%2BBlog.png
https://1.bp.blogspot.com/-8NniK20EnfU/YHZFL3oEUUI/AAAAAAAAAv8/6Y0Yocr7TQ8iBl6hEkonku7xcC72AEaywCLcBGAsYHQ/s72-c/Gambar%2BBlog.png
Iman Budi Pekerti
https://www.imanbudipekerti.com/2021/04/apa-artinya-menjadi-garam-dan-terang.html
https://www.imanbudipekerti.com/
https://www.imanbudipekerti.com/
https://www.imanbudipekerti.com/2021/04/apa-artinya-menjadi-garam-dan-terang.html
true
5109731088758417862
UTF-8
Loaded All Posts Not found any posts VIEW ALL Readmore Reply Cancel reply Delete By Home PAGES POSTS View All RECOMMENDED FOR YOU LABEL ARCHIVE SEARCH ALL POSTS Not found any post match with your request Back Home Sunday Monday Tuesday Wednesday Thursday Friday Saturday Sun Mon Tue Wed Thu Fri Sat January February March April May June July August September October November December Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec just now 1 minute ago $$1$$ minutes ago 1 hour ago $$1$$ hours ago Yesterday $$1$$ days ago $$1$$ weeks ago more than 5 weeks ago Followers Follow THIS PREMIUM CONTENT IS LOCKED STEP 1: Share to a social network STEP 2: Click the link on your social network Copy All Code Select All Code All codes were copied to your clipboard Can not copy the codes / texts, please press [CTRL]+[C] (or CMD+C with Mac) to copy Table of Content