Pasca kebangkitan, Yesus menampakan diri-Nya kepada para rasul. Peristiwa ini bukan sekedar pembuktian bahwa Yesus bangkit, tapi juga peristiwa iman.
Umat Katolik telah merayakan Peristiwa Kebangkitan Tuhan dalam perayaan Paskah. Setelah melalui peristiwa sengsara dan kematian di salib, Allah memuliakan Yesus melalui kebangkitan.
Pasca kebangkitan, Yesus menampakan diri-Nya kepada para murid. Penampakan ini memiliki arti penting bagi para murid yang saat itu sedang mengalami kesedihan dan kegalauan.
Peristiwa penampakan adalah bukti nyata bahwa Yesus yang mati di salib itu benar-benar telah bangkit.
Penampakan Yesus memberi semangat baru bagi para murid. Mereka yang mendengar tentang Yesus yang telah bangkit, kini menjadi semakin percaya karena peristiwa penampakan yang mereka alami.
Yesus hadir di tengah-tengah mereka, menyapa bahkan makan bersama dengan para murid. Mereka dikuatkan dan diteguhkan kembali.
Dalam cerita makam kosong, Yesus sendiri tidak ditampakkan. Lain halnya dengan penampakan Yesus yang telah bangkit. Cerita penampakan itu menyatakan kegembiraan Paskah.
Yesus memperlihatkan diriNya selama 40 hari 40 malam (Kis 1:3) kepada murid-muridNya. Mulai dari Maria Magdalena (Yoh 20:15-16), kepada para wanita (Mat 28:9), kepada dua orang murid yang dalam perjalanan ke Emaus (Luk 24:15), di Yerusalem, Ia berdiri ditengah murid-muridnya (Yoh 20:19,22), makan bersama (Luk 24:36, 41-43), dan ketika di Galilea, Ia menampakkan diri di atas bukit dan mengutus para murid (Mat 28:16-29), dan masih banyak kisah yang lain.
Tanda lain akan kebangkitan Yesus adalah penampakan. Orang-orang pertama yang bertemu dengan Yesus yang telah bangkit adalah Maria dari Magdala dan wanita-wanita saleh yang datang ke makam untuk meminyaki jenazah Yesus (lih. Mrk 16: 1) yang dengan tergesa-gesa dimakamkan pada hari Jumat, karena hari Sabat sudah tiba.
Dengan demikian, para wanita itu merupakan orang-orang pertama yang membawa berita tentang kebangkitan Yesus. Sesudah itu, Yesus menampakkan diri kepada para rasul, lebih dahulu kepada Petrus, kemudian kepada kedua belas murid-Nya.
Tiga Unsur Pokok dalam Penampakan Yesus
Ada tiga unsur pokok yang nyata di dalam penampakan-penampakan Yesus sebagaimana disampaikan kepada kita melalui Injil, yakni sebagai berikut:
Unsur Prakarsa: Inisiatif datang dari Yesus. Yesus sendiri yang memprakarsai penampakan. Yesus “menampakkan diri” atau “memperlihatkan diri”. Istilah ini menunjukkan dua hal: Pertama, sesuatu yang biasanya tidak kelihatan, kini kelihatan. Setelah bang¬kit, Yesus tidak termasuk lagi pada dunia yang kelihatan. Agar dapat dilihat oleh murid-murid-Nya, Yesus harus menjadikan diri-Nya kelihatan. Kedua, penglihatan para murid yang “melihat Tuhan” setelah kebangkitan¬Nya bukanlah penglihatan biasa.
Unsur Pengakuan: Yesus dikenal dan diakui sebagai Kristus dan Tuhan. Dia yang menampak¬kan diri-Nya tidak lain dan tidak bukan adalah Yesus dari Nazareth yang wafat di kayu salib. Dia kini hidup dalam kemuliaan. Pengakuan ini diungkapkan, “Yesus bangkit dari antara orang mati pada hari ketiga” (Luk 24: 46).
Unsur Kesaksian: Para rasul menerima tugas dari Tuhan untuk memaklumkan ke-Tuhanan¬Nya. Salah satu hal yang mencolok dalam cerita tentang penampakan ialah para murid mula-muia tidak mengenal Yesus. Mereka rnembutuhkan waktu untuk mengenal Yesus kembali. Unsur yang cukup mencolok ini mernpunyai dua arti, yakni: Pertama, membuktikan bahwa penglihatan mengenai Yesus yang bangkit tidaklah diciptakan oleh daya khayal para murid sendiri, tetapi mendatangi mereka dari luar. Kedua, menunjukkan betapa Yesus diperbaharui oleh kebangkitan-Nya. Ia tidak lagi persis sama seperti sebelum wafat dan bangkit.
Makna Penampakan Yesus
Apabila Yesus selama 40 hari masih menampakkan diri, maka hal ini tidak berarti bahwa la selama beberapa pekan masih meneruskan hidup-Nya yang lama. Sebab, “hidup yang lama” sudah berakhir dan diubah menjadi “hidup yang serba baru”. Arti penampakan selama 40 hari itu ialah:
Pertama, Yesus memperkenalkan para murid dan seluruh Gereja-Nya dengan suatu cara kehadiran yang baru. Untuk tujuan itu, penampakan selama 40 hari merupakan masa peralihan.
Kedua, dengan menampakkan diri kepada para murid, Yesus menunjukkan bahwa Ia selalu hadir, juga kalau mereka tidak melihat-Nya. Yesus yang telah bangkit itu merupakan “alam ciptaan baru” di tengah-tengah kita. Penampakan-Nya menunjukkan kehadiran-Nya yang permanen.
Beberapa contoh bentuk-bentuk kehadiran Yesus yang permanen disajikan oleh cerita Paskah. Sejak bangkit dari alam maut, Yesus hadir di tengah-tengah kita.
Melalui sabda-Nya, misalnya dalam cerita tentang dua murid dalam perjalanan ke Emaus (lih. Luk24:13-35). Waktu mereka berjalan bersama Yesus, hati mereka belum tersentuh oleh rupa Yesus. Tetapi, hati mereka berkobar-kobar ketika Ia mulai berbicara dan menerangkan Kitab Suci kepada mereka (lih.Luk24:32). Dalam sabda, mereka berjumpa dengan Yesus.
COMMENTS