Yesus mengkritik ketidakpercayaan para murid akan kebangkitan Yesus. Namun, Yesus mencintai mereka, bahkan akhirnya mengutus mereka memberitakan Injil
Apa dasar perutusan kita di dunia? Salah satunya adalah karena iman kita akan Yesus yang bangkit. Kebangkitan Yesus harus diwartakan kepada seluruh dunia agar mereka diselamatkan.
Namun, iman akan kebangkitan mengandaikan adanya 'percaya'. Percaya sepenuhnya pada penyelenggaraan Allah, bahkan ketika kita tidak memahami apa yang kita alami. Bahkan ketika pengalaman kita tidak sesuai dengan apa yang kita harapkan.
Yesus mengecam para rasul karena tidak percaya akan kebangkitan-Nya. Mereka bahkan meminta bukti, meskipun beberapa dari mereka telah menjadi saksi kebangkitan Tuhan.
Siap untuk diutus mewartakan Injil? Mulailah dengan hati yang percaya. Kita dalami pesan Injil hari ini!
Renungan Sabtu dalam Oktaf Paskah
Bacaan Injil: Markus, 16 : 9-15
Setelah Yesus bangkit pagi-pagi pada hari pertama minggu itu, Ia mula-mula menampakkan diri-Nya kepada Maria Magdalena. Dari padanya Yesus pernah mengusir tujuh setan. Lalu perempuan itu pergi memberitahukannya kepada mereka yang selalu mengiringi Yesus, dan yang pada waktu itu sedang berkabung dan menangis. Tetapi ketika mereka mendengar, bahwa Yesus hidup dan telah dilihat olehnya, mereka tidak percaya. Sesudah itu Ia menampakkan diri dalam rupa yang lain kepada dua orang dari mereka, ketika keduanya dalam perjalanan ke luar kota. Lalu kembalilah mereka dan memberitahukannya kepada teman-teman yang lain, tetapi kepada merekapun teman-teman itu tidak percaya. Akhirnya Ia menampakkan diri kepada kesebelas orang itu ketika mereka sedang makan, dan Ia mencela ketidakpercayaan dan kedegilan hati mereka, oleh karena mereka tidak percaya kepada orang-orang yang telah melihat Dia sesudah kebangkitan-Nya. Lalu Ia berkata kepada mereka: “Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah Injil kepada segala makhluk.
Percaya, lalu Memberitakan Injil--Percaya akan kebangkitan adalah sesuatu yang tak mudah. Bahkan, bagi para murid dan orang-orang terdekat dengan Yesus sekalipun. Selain karena peristiwa kebangkitan adalah seuatu yang mustahil terjadi, ketidakpercayaan itu timbuk karena mereka belum memahami misi Yesus ke dunia, dan apa konsekuensi yang harus ditanggungnya. Beberapa peristiwa penampakan pun tidak cukup membuat semua percaya bahwa Yesus sungguh bangkit.
Percaya membutuhkan proses untuk mengakui atau yakin bahwa sesuatu memang benar atau nyata. Demikianlah yang terjadi pada para murid waktu itu. Mulai rasa tidak percaya kamudian mereka mulai mencari berbagai informasi dan bukti hingga akhirnya menemukan.
Sikap percaya tentang kebangkitan Yesus inilah yang menjadi dasar untuk dipercaya dan diutus ke seluruh dunia. Yesus memang menaruh harapan kepada kesebelas murid untuk melanjutkan misi. Kepada mereka dilengkapi dengan anugerah-anugerah Ilahi dan kasih Tuhan yang meneguhkan dan menguatkan perutusan serta pelayanan kepada banyak orang. Semoga kita juga terbuka dans siap menjadi utusan dan saksi kabar gembira bagi banyak orang.
Marilah kita pergi, kita diutus.
COMMENTS